Navigation Menu

Monday 12 January 2015

BAU MISTERIUS

Pernahkah lo mencium bau bau aneh ? Pasti pernah lah ya? Gue mau berbagi sedikit cerita nih tentang bau misterius yang pernah gua cium , ini kisah nyata , dan terjadi saat gue masih SD saat bermain bersama temen temen gue ...

Tepat pada siang itu , siang yang lumayan teduh kira kira pukul setengah 3,  gue lagi jalan jalan sama temen SD gue yang berjumlah 10 orang itu, lu tau kan temen SD gue yang gue ceritain di postingan sebelumnya yang berjudul "BATU MEMBAWA PETAKA" ? . Ya mereka adalah Eda, Nay, Idlaf, Inja, Ilaj , Ranggil , Anggar , Rio , Eby , dan Jafar . Kita berencana memancing di sebuah danau, karena saat itu kita sedang senang senangnya mancing bareng bareng . Dan lo tau ngga? dimana letak tuh danau?  danau itu berada disebuah tempat yang dimana tempat tersebut di batasi oleh tembok yang lumayan tinggi kira kira sekitar 2 meter-an lah tingginya . Dan untuk menuju danau tersebut , kita harus manjat manjat untuk berjuang memasuki danau tempat kita memancing bersama tersebut , dan disamping tempat kita manjat itu ada pohon beringin yang lumayan serem karena disampingnya ada kuburan gitu . Menurut lo gimana tuh perjuangan kita? haha


Gue rasa sih emang pada waktu itu kita sedang bandel-bandelnya ya , padahal danau itu bukanlah danau yang umum digunakan  sebagai tempat untuk memancing bagi warga , tapi ya namanya bocah ? you know lah what i mean? hahaha .  Akhirnya kita pun nekat bergegas menuju danau tersebut, dengan alat seadanya untuk memancing yaitu sebuah pancingan kecil sederhana yang terbuat dari kayu dan menggunakan kenur sebagai tali pancingnya, kita juga membawa jaring jaring kecil yang nanti  digunakan sebagai tempat untuk menampung hasil tangkapan ikan sementara.


Sebelumnya kita janjian untuk berkumpul di depan sekolah terlebih dahulu, kemudian kita berjalan dari sekolah kita menuju danau tersebut dengan gaya ala ala bocah petualang gitu haha , dan kira kira memakan waktu yang lumayan panjang untuk menuju lokasi tujuan kita pada saat itu , setelah lumayan jauh kita berjalan , sekitar 1 jam-an . Tiba lah kita pada dinding besar yang kokoh yang digunakan untuk membatasi sekeliling danau dari wilayah tempat warga sekitar tinggal, dinding yang tingginya mencapai 2 meter-an yang merupakan dinding raksasa yang cukup tinggi untuk dipanjat oleh bocah seukuran badan bocah SD kelas 4 kala itu . Tanpa berpikir panjang, kita langsung menyusun strategi untuk dapat memanjat masuk menuju lokasi danau itu berada . Akhirnya kita pun mencoba dengan cara saling menumpu untuk dapat membantu kawan kawan kita masuk ke dalam danau tempat kita hendak memancing tersebut . Ketika itu temen gue Rio berada di posisi yang paling bawah , karena postur badannya yang berisi dan cukup kuat untuk menahan beban tumpuan temen temen gue yang mau manjat dinding yang tinggi tersebut . 

Dan temen gue yang pertama kali manjat ialah Eda , Eda tanpa memakan waktu lama berhasil memanjat keatas setelah menaiki badan Rio yang digunakan sebagai tumpuan , baginya itu bukanlah sebuah hal yang sulit , karena diantara gue dan temen temen gue , Eda merupakan orang yang paling jago manjat . Setelah Eda berhasil manjat keatas , dia pun menunggu di atas dinding untuk meraih tangan temen gue berikutnya yang akan manjat . Dan orang berikutnya yang akan manjat yaitu Nay , Nay juga tidak membutuhkan waktu lama untuk dapat memanjat ke atas , karena Nay memiliki postur badan yang tinggi , dan bagi Nay tidak sulit untuk memanjat dan meraih tangan Eda yang sudah menunggunya diatas dinding tersebut . Dan Nay kemudian masuk ke dalam duluan buat ngecek keadaan di dalam apakah aman atau tidak . Oiya di dalam dinding tersebut ada kayu yang sudah kita letakkan berdempetan dengan dinding untuk memanjat kembali ketika kita ingin keluar dari dalam , sehingga untuk keluar dinding tersebut kita tidak perlu berusaha keras seperti saat kita masuk untuk memanjat dinding.

Setelah Nay berhasil masuk dan memberikan kode kalau di dalam itu aman , lalu Idlaf pun memanjat , idlaf juga tidak membutuhkan waktu yang lama untuk memanjat . Karena idlaf memiliki postur badan yang kurus , sehingga ia tidak begitu kesulitan untuk dapat menopang badannya memanjat dinding tersebut . Setelah Idlaf berhasil masuk , kemudian Inja , Ilaj ,Eby dan Jafar masuk secara bergiliran , mereka pun tidak menghadapi kendala saat memanjat dinding tersebut untuk masuk kedalam area Danau dimana tempat tujuan kita hendak memancing, karena postur badan mereka yang kurus dan ringan dan tidak menemukan kendala ketika memanjat dinding tersebut . Setelah itu giliran Ranggil yang masuk , nah temen gue si Ranggil ini orangnya agak gemuk dan berat , jadi untuk menunggu Ranggil untuk berhasil memanjat dinding tersebut agak memakan waktu yang cukup lama , karena ia kesulitan untuk mencari posisi memanjat yang benar untuk menopang berat badannya ,agak nyusahin si, tapi kemudian Eda berhasil meraih tanggannya dan meskipun agak kesulitan Eda pun berhasil menarik Ranggil untuk masuk kedalam area danau tersebut . Setelah Ranggil berhasil , tinggal gue Anggar dan Rio yang berada dibawah . Dan kemudian tibalah giliran si Anggar untuk memanjat dinding tersebut . Anggar pun segera menaikkan kakinya ke pundak Rio yang bertugas sebagai penumpu untuk menaikkan Anggar menuju keatas dinding, dan disinilah bau misterius itu terjadi ...

Tiba tiba aja ada bau misterius menyengat yang kita ngga tau darimana asalnya muncul . Lo tau ngga ? Baunya tuh ngga enak banget bro , lebih parah daripada telor busuk deh . Kalo gue bayangin tuh bau , beeeuuhhh pengen kayang sambil teriak rasanya haha . Kita pun penasaran dan ngga bisa nahan idung kita untuk mencari dari mana sumber bau itu berasal . Awalnya kita pikir itu bau kentut salah satu orang diantara kita , tapi pas ditanyain satu satu tuh ngga ada yang mau ngaku bro , dan emang karena ngga ada yang kentut diantara kita . Kalo gue si mikir , gue takut itu bau kentut genderuwo (lu tau kan kadang saat kita masih kecil , kita suka berfikir diluar nalar bro? ) karena disamping tempat kita manjat itu ada pohon beringin gede banget yang disampingnya itu ada kuburan , tapi kuburannya ngga banyak , kira kira ada 6 kuburan gitu, dan bulu kuduk gue sampe merinding gitu deh nyium bau itu . Tapi diantara gue dan Rio yang masih berada di bawah , Rio lah temen gue yang paling merasakan bau tersebut . Rio kemudian mengendus ngendus dari manakah bau itu berasal , karena baunya semakin kuat ketika ia mencium keatas , dia kemudian langsung menatap temen gue Anggar yang saat itu tengah berdiri diatas pundaknya . Kemudian Rio melihat kearah pantat si Anggar , dan menemukan sebercak flek atau noda yang berwarna sedikit agak gelap dan agak basah gitu . Rio pun bertanya kepada Anggar , "Nggar itu celana lu kok tatoan gitu si? ", kemudian Anggar menjawabnya dengan mimik wajah yang agak memucat ,"Ah, ngga kok yo ". Mendengar jawaban si Anggar seperti itu Rio pun masih penasaran dengan bercak yang ada di celana si Anggar, lalu Rio mulai mengendus kearah pantatnya , dan ternyata sumber bau misterius itu berasal dari celana si Anggar . 

Rio pun bertanya kepada si Anggar ,"Nggar celana lu kok baunya begini si ? kayak telor busuk ", dengan muka yang suka agak pucat lalu Anggar akhirnya menjawab " Kayaknya , gue keceplosan deh boker di celana yo" , mendengar jawaban seperti itu , Rio pun kemudian segera menurunkan Anggar dari pundaknya yang digunakan sebagai tumpuan , dan kemudian Rio dengan mimik wajah yang terkejut berkata," Wah pantesan aja bau yang gua cium nyengat banget , ternyata baunya ada di atas gue , dari pantat lo Nggar " . Mungkin Anggar malu untuk meneruskan tujuannya memancing , dia pun langsung ingin segera pulang dan membatalkan niatnya untuk memancing, mungkin karena dia risih ya karena celananya ada sedikit bercak baunya ..hehe

Tapi kita bukanlah sahabat sahabat yang egois , karena si Anggar tidak jadi memancing , akhirnya kita pun menemaninya menuju jalan pulang . Dan akhirnya niat kita buat memancing pun dibatalkan , karena kita tidak mungkin membiarkan teman kita untuk pulang sendiri . Kalo dalam bahasa pertemanannya "SATU NGGA IKUT , SEMUANYA NGGA IKUT" , dan kemudian temen temen gue yang tadi udah pada masuk di dalem area danau , mereka kembali keluar lagi dengan memanjat balok kayu yang berdempetan dengan dinding yg tinggi itu . Setelah mereka berhasil keluar , meskipun agak kecewa karena tidak jadi memancing . Tapi apalah artinya kesenangan sementara? Jika kita melewatkan satu sahabat yang juga seseorang yang berarti dalam persahabatan kita? Disitulah gue mulai mengerti betapa berartinya Solidaritas yang ngga akan pernah bisa gue temuin pada siapapun , dan ngga akan bisa gue bayar dengan apapun .Gue ngerasa beruntung banget, meskipun mereka bisa dibilang bandel , konyol, dan kadang ngeselin , gue ngga akan pernah mau kehilangan sedikitpun kebersamaan bersama mereka , akhirnya saat itu kita mengubah rencana dan akhirnya kita pun mengantarkan Anggar ke rumahnya dan kita main dan nongkrong bareng dan seru seruan di rumahnya hehe. 

-BERSAMBUNG-

 

No comments:

Post a Comment

Budayakan untuk meninggalkan komentar setelah membaca .

Etika dalam berkomentar :
dilarang menggunakan kata kata kasar dan kotor, dan harus menggunakan kata-kata yang sopan